Klarifikasi Yetti Hadirkan Perdamaian Dalam Konflik Farhan dan W

GLADIATOR
0

PEKANBARU | Klarifikasi laporan Farhan terhadap W (51) yang sempat menarik perhatian publik kini berujung pada suasana yang jauh lebih sejuk. Peristiwa pada 4 April 2025, yang sebelumnya tercatat sebagai dugaan pengancaman dan pengrusakan, mulai menemukan titik terang setelah kedua pihak sepakat membuka ruang dialog.

Keluarga menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula dari situasi penuh emosi yang memicu kesalahpahaman di antara keduanya. Percikan kecil dalam suasana tegang berkembang menjadi miskomunikasi hingga akhirnya berujung pada laporan. Namun setelah semua kembali tenang, kedua belah pihak menilai bahwa persoalan tersebut lebih tepat disebut sebagai urusan internal keluarga, ujar Yetti pada awak media.

Pertemuan yang direncanakan antara Farhan dan W menjadi momen penting untuk menegaskan niat baik dari kedua pihak. Mereka ingin menyelesaikan perselisihan tanpa menambah luka baru. Menurut Yetti, tidak pernah ada itikad buruk untuk menyakiti satu sama lain. Yang terjadi hanyalah luapan emosi pada waktu yang kurang tepat.

Dalam suasana yang lebih teduh, keluarga besar akhirnya memilih jalur damai sebagai langkah penyelesaian. Musyawarah dinilai sebagai pilihan paling bijak, bukan hanya menjaga hubungan darah tetapi juga menghindarkan persoalan agar tidak bergeser ke ranah lain yang tidak perlu.

Yetti menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar upaya meredakan masalah, tetapi wujud kedewasaan kedua pihak dalam menahan diri dan melihat persoalan dengan kepala dingin. Keluarga, menurutnya, selalu memiliki ruang untuk memperbaiki hubungan, dan ruang itulah yang sekarang mereka manfaatkan.

Selain menetapkan perdamaian, keluarga juga berharap publik tidak kembali memperbesar isu yang sebenarnya sudah mereda. Yetti mengingatkan bahwa ketenangan bersama jauh lebih penting dibanding membiarkan cerita berkembang tanpa arah dan menimbulkan spekulasi baru.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sebelumnya memberikan perhatian dan dukungan. Menurutnya, dukungan itu menjadi bukti bahwa persoalan dapat diselesaikan secara baik selama komunikasi dibuka dan ego diturunkan bersama.

Dari langkah yang kini diambil, kedua pihak berupaya memastikan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga, bukan pemicu retaknya hubungan keluarga. Penyelesaian secara kekeluargaan diyakini sebagai cara terbaik untuk merawat kedamaian yang sempat terusik.

Catatan redaksi: Naskah ini disusun berdasarkan keterangan resmi keluarga dan klarifikasi langsung dari pihak terkait sebagai bentuk pelurusan informasi untuk kepentingan publik.

TIM

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)